Selasa, 14 Desember 2010

602 : MANAJEMEN UNDERWRITING ( 17 MARET 2009 )

SELASA : 17 MARET 2009
Jam : 14.00 - 17.00

Ujian ini terdiri dari dua bagian (Bagian I dan Bagian II)
Jawab seluruhnya 8 (delapan) pertanyaan pada Bagian I (bobot 25%)
Jawab 4 (empat) pertanyaan pada Bagian II (bobot 75%)
Waktu yang tersedia 3 (tiga) jam

BAGIAN I

Jawab seluruhnya DELAPAN pertanyaan pada bagian ini.
Seluruh pertanyaan memiliki bobot yang sama (equal marks).
Dianjurkan menggunakan waktu max. 45 menit untuk mengerjakan Bagian I.

1. Uraikan apa yang dimaksud dengan konsep kredibilitas.
2. Uraikan alasan seorang underwriter untuk memasukkan capital gains yang diperoleh dari hasil investasi dalam penetapan harga jual produk yang dipasarkan perusahaan tersebut.
3. Uraikan apa yang dimaksud dengan rating factor dan 2 (dua) syarat pokok yang harus dipenuhi suatu rating factor.
4. Dalam hal seorang underwriter mempergunakan metode retrospective rating, uraikan hal yang harus diperhitungkannya berkaitan dengan long-tailed risk.
5. Uraikan 3 (tiga) hal yang umum dilakukan oleh tim internal audit kantor pusat dalam melakukan pemeriksaan bidang underwriting kantor cabang.
6. Sehubungan dengan underwriting asuransi harta benda, sebutkan 4 (empat) informasi geografis yang dapat membantu seorang underwriter dalam melakukan identifikasi ancaman risiko.
7. Uraikan 2 (dua) aspek positif yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem informasi dalam meningkatkan berbagai penetapan harga asuransi.
8. Data klaim yang dipergunakan dalam metode burning cost adalah klaim yang telah dilaporkan saja. Uraikan 2 (dua) alasan mengapa hal tersebut dianggap tidak memadai.


BAGIAN IIJawab EMPAT dari ENAM pertanyaan pada bagian ini. Apabila dijawab lebih dari 4 (empat) soal, maka yang akan dinilai hanyalah jawaban dengan urutan pengerjaan 1 (satu) sampai 4 (empat) tanpa memperhatikan nomor urut soal.
Seluruh pertanyaan memiliki bobot yang sama (equal marks)

9. a. Jelaskan 6(enam) unsur penting dari proses underwriting.
b. Jelaskan 4 (empat) prosedur pengendalian yang dapat digunakan untuk mengawasi pendelegasian wewenang underwriting.
c. Jelaskan 3(tiga) penyebab yang mempengaruhi terjadinya perubahan dalam jaringan distribusi yang memaksa underwriter harus meneliti ulang kewenangan underwriting yang telah diberikan.

10. Tahap awal dari program marketing dimulai dengan penelitian pasar yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai langkah berikutnya yang sering disebut sebagai 4 P. Jelaskan ke 4 (empat) langkah tersebut.
a. Jelaskan 3 (tiga) hal penting yang sangat menentukan keberhasilan suatu program marketing disamping 4 P tersebut.
b. Jelaskan 3 (tiga) segmentasi yang dipergunakan perusahaan asuransi umum berkaitan dengan asuransi personal lines

11. a. Jelaskan formula umum yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas sebuah portofolio asuransi dan hubungannya dengan kebijakan pricing perusahaan.
b. Jelaskan peran utama dari manajemen informasi dalam kaitan dengan keputusan underwriting dan pengukuran tingkat keberhasilan suatu portofolio asuransi.

12. Walaupun tidak terdapat regulasi yang mengatur tentang penggunaan naskah polis, perusahaan asuransi umum di Indonesia pada umumnya mempergunakan naskah polis standar yang diterbitkan atau diakui oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut:
a. Jelaskan 3 (tiga) alasan pokok mengapa penggunaan polis standar tersebut lebih diminati perusahaan asuransi umum.
b. Sebutkan 8(delapan) ketentuan yang sekurang-kurangnya harus termuat dalam polis asuransi umum sebagaimana diatur dalam pasal 8 KMK No. 422/KMK.06/2003.

13. Salah satu komponen terpenting dalam harga asuransi adalah jumlah klaim atau kerugian yang dibayar, sehingga sangatlah penting dipahami berbagai metode cara mengetahui besarnya ancaman klaim atas suatu portofolio usaha. Sehubungan dengan hal tersebut, jelaskan :
a. Persyaratan utama yang harus dipenuhi suatu kelompok risiko agar hasil pengukuran kerugian lebih akurat.
b. Dalam kondisi bagaimana seorang underwriter dapat mempergunakan cara pengukuran klaim menggunakan metode:
i. direct measures
ii. indirect measures
iii. proxy measures

14. Kebutuhan untuk membuat perhitungan akumulasi dan tingkat retensi secara keilmuan berkaitan dengan risiko bencana alam adalah sangat penting. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan 5 (lima) langkah aktifitas yang umum dilakukan untuk memperhitungkan agregat akumulasi dan tingkat retensi tersebut.


SUGGESTED ANSWER
602 - MANAJEMEN UNDERWRITING
MARET 2009


Penjelasan:
1. Jawaban yang disarankan dibawah ini adalah jawaban minimum yang harus diberikan oleh Peserta Ujian untuk memperoleh nilai penuh.
2. Jawaban yang disarankan hanya sebagai acuan standar pemeriksaan dan penilaian dan dibuat atas dasar buku referensi yang digunakan untuk mata ujian ini.
3. Penguji berhak untuk memberikan penilaian atas jawaban yang tidak sama dengan jawaban yang disarankan sejauh masih dalam konteks atau substansi yang dipertanyakan dalam soal.

Bobot nilai:
Bagian I : Total Nilai Bagian I / 8 x 25%
Bagian II : Total Nilai Bagian II / 4 x 75%

Buku referensi:
Course Book 815 – Underwriting Management, the Chartered Insurance Institute 2001


BAGIAN-1

1. Uraikan apa yang dimaksud dengan konsep kredibilitas.
(Chapter 4 : bobot 100%)


Jawaban yang disarankan :

Adalah cara penetapan rate berdasarkan pengalaman klaim masa lalu yang sebenarnya. Pengalaman masa lalu merupakan refleksi dari realitas yang dapat terjadi, tetapi untuk mendapatkan hasil yang mendekati realitas diperlukan jumlah data klaim yang cukup besar, lebih baik lagi bila perbedaan atau variasi besarnya antara klaim-klaim tersebut cukup kecil.

2. Uraikan alasan seorang underwriter untuk memasukkan capital gains yang diperoleh dari hasil investasi dalam penetapan harga jual produk yang dipasarkan perusahaan tersebut.
(Chapter 5 : bobot 100%)


Jawaban yang disarankan :

Capital gains merupakan pemasukan yang secara tidak langsung diperoleh dari hasil underwriting. Pada umumnya underwriter tidak memasukkan income ini dalam unsur pricing, tetapi dalam pasar yang sangat bersaing pemasukan ini dapat diperhitungkan sehingga harga yang ditetapkan lebih bersaing.

3. Uraikan apa yang dimaksud dengan rating factor dan 2 (dua) syarat pokok yang harus dipenuhi suatu rating factor.(Chapter 3 : bobot 100%)

Jawaban yang disarankan :

Rating faktor adalah unsur-unsur yang dipergunakan secara langsung untuk menetapkan harga yang akan dibebankan kepada tertanggung untuk risiko tertentu. Misalnya, dalam asuransi Kebakaran a.l. jenis konstruksi, okupasi, pengalaman klaim, dll.

Rating faktor yang dapat dipergunakan harus bersifat signifikan dan mempunyai toleransi minimal terhadap risiko yang dijamin.

4. Dalam hal seorang underwriter mempergunakan metode retrospective rating, uraikan hal yang harus diperhitungkannya berkaitan dengan long-tailed risk. (Chapter 3 : bobot 100%)

Jawaban yang disarankan :

Retrospective rating hanya dapat dipergunakan untuk klaim-klaim short-tailed yang dapat diprediksi. Cara ini tidak dapat untuk pricing risiko-risiko long-tailed. Underwriter harus membebankan biaya untuk risiko long-tailed secara terpisah (fixed prospective price).

5. Uraikan 3 (tiga) hal yang umum dilakukan oleh tim internal audit kantor pusat dalam melakukan pemeriksaan bidang underwriting kantor cabang.
(Chapter 7 : bobot 100%)


Jawaban yang disarankan :

3 dari berikut:
• Memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh underwriter di cabang.
• Menganalisa data untuk mengetahui trend atau hal-hal yang perlu dilakukan tindakan.
• Memperoleh jawaban terhadap temuan-temuan selama pemeriksaan di cabang.
• Evaluasi staff untuk keperluan pengembangan karir.
• Memperkuat hubungan HO-Cabang terutama dalam hal-hal berkaitan dengan dukungan HO kepada Cabang e.g. klaim, survey risiko, dll.
• Me-review efektifitas kebijakan strategi aunderwriting nasional.
• Mendorong penerapan praktek/prosedur usaha yang baik/sehat.

6. Sehubungan dengan underwriting asuransi harta benda, sebutkan 4 (empat) informasi geografis yang dapat membantu seorang underwriter dalam melakukan identifikasi ancaman risiko.
(Chapter 7 : bobot 100%)


Jawaban yang disarankan :

• Kemungkina terjadinya subsidence (kondisi tanah, kelembaban, karekteristik kemiringan lokasi, jenis-jenis pepohonan di sekeliling.
• Indikator jenis bangunan (umur, jumlah lantai/ruangan, jenis konstruksi, dll.)
• Perkiraan ancaman banjir (terletak dekat pantai atau sungai – peta lokasi).
• Pencurian – dari statistik polisi tentang daerah rawan risiko pencurian.


7. Uraikan 2 (dua) aspek positif yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem informasi dalam meningkatkan berbagai penetapan harga asuransi. (Chapter 8 : bobot 100%)

Jawaban yang disarankan :

• Identifikasi faktor-faktor yang sensitif terhadap tingkat risiko. Misalnya, risiko-risiko okupasi tertentu ternyata mempunyai tingkat frequency atau severity klaim yang tinggi dibandingkan dengan okupasi lainnya. Tentu harga jenis okupasi tersebut harus disesuaikan dengan keadaan tersebut.
• Mengidentifikasi segmen sumber bisnis yang menguntungkan atau merugikan. Tingkat harga asuransi MV dari tertanggung individu bisa berbeda dengan bisnis yang diperoleh dari broker, agen atau bank/leasing. Ini bisa diketahui dari hasil analisa sistem informasi.


8. Data klaim yang dipergunakan dalam metode burning cost adalah klaim yang telah dilaporkan saja. Uraikan 2 (dua) alasan mengapa hal tersebut dianggap tidak memadai.
(Chapter 3 : bobot 100%)
Jawaban yang disarankan :

• Data klaim tersebut hanya mencerminkan pengalaman klaim yang terjadi pada masa lampau yang telah dilaporkan kepada penanggung atau tidak termasuk IBNR sehingga tidak merefleksikan jumlah klaim yang sebenarnya.
• Hanya merefleksikan informasi yang sekarang ada. Pengalaman membuktikan bahwa nilai akhir klaim untuk suatu jangka waktu pertanggungan sangat berbeda dengan nilai klaim pada tahap-tahap awal suatu klaim.


BAGIAN II

9. a. Jelaskan 6(enam) unsur penting dari proses underwriting.
b. Jelaskan 4 (empat) prosedur pengendalian yang dapat digunakan untuk mengawasi pendelegasian wewenang underwriting.
c. Jelaskan 3(tiga) penyebab yang mempengaruhi terjadinya perubahan dalam jaringan distribusi yang memaksa underwriter harus meneliti ulang kewenangan underwriting yang telah diberikan.
Bobot penilaian : 

a. (Chapter 7, Bobot 45%)
b. (Chapter 7, Bobot 30%)
c. (Chapter 7, Bobot 25%)


Jawaban yang disarankan :
a. 6(enam) unsur penting dari proses underwriting:
- Identifikasi risiko
- Measurement of risk
- Menetapkan parameter untuk seleksi risiko
- Membatasi exposure atas seorang nasabah dan agregat atas seluruh portofolio
- Menyiapkan perjanjian legal yang rinci
- Memnetapkan harga dengan memperhitungkan biaya akuisisi dan biaya operasional
- Penagihan premi
- Pembayaran klaim sesuai polis
- Memonitor klaim
- Memenuhi ketentuan pemerintah dan menerapkan best practice.

b. 4(empat) prosedur pengendalian yang dapat digunakan untuk mengawasi pendelegasian wewenang underwriting:
- Mamahami pengalaman dan pengetahuan masing-masing individu penerima delegasi wewenang.
- Reviw secara periodik atas pelaksanaan kewenangan underwriting yang diberikan
- Pelatihan yang memadai
- Pengukuran risiko oleh team audit internal

c. 3(tiga) penyebab yang mempengaruhi terjadinya perubahan dalam jaringan distribusi:
- Kebutuhan untuk memindahkan sebagian besar pengambilan keputusan underwriting agar lebih dekat ke pasar
- Pengurangan jumlah lapisan manajer yang dipekerjakan perusahaan
Kenyataan bahwa underwriter yang telah dilatih secara baik dapat menangani sebagian besar risiko.

10. a. Tahap awal dari program marketing dimulai dengan penelitian pasar yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai langkah berikutnya yang sering disebut sebagai 4 P. Jelaskan ke 4 (empat) langkah tersebut.
b. Jelaskan 3 (tiga) hal penting yang sangat menentukan keberhasilan suatu program marketing disamping 4 P tersebut.
c. Jelaskan 3 (tiga) segmentasi yang dipergunakan perusahaan asuransi umum berkaitan dengan asuransi personal lines
Bobot penilaian : a. (Chapter 1, Bobot 40%)
b. (Chapter 1, Bobot 30%)
c. (Chapter 1, Bobot 30%)


Jawaban yang disarankan :

a. 4 P adalah:
• Product – dari hasilpenelitian harus dapat ditetapkan jenis produk yang akan dipasarkan. Apakah perlu dibuat suatu produk yang sama sekali baru atau dibuat produk melalui pengembangan produk yang ada. Dan juga perlu dipertimbangkan apakah produk sejenis telah dipasarkan oleh pesaing dan bagaimana hasilnya, apakah kelebihan dan kelemahannya, dll.
• Pricing – adalah faktor yang sangat penting. Produk yang baik tentu tidak akan laku apabila harga terlalu mahal atau tidak bersaing. Berbagai unsur dalam penetapan harga harus dipergunakan secara optimal sehingga dapat menghasil harga yang bersaing tetapi juga tidak merugikan.
• Promotion – produk baik, harga baik tidak manjamin tercapainya target produksi yang diharapkan apabila tidak didukung dengan promosi yang memadai sehingga masyarakat mengetahui dan mempertimbangkan untuk membelinya. Dalam promosi juga bisa termasuk pemilihan distribution chanel yang akan dipergunakan, apakah langsung atau melalui perantara (agen, broker, dll.)
• Place atau tempat/lokasi – pada umum suatu produk hanya cocok untuk lokasi atau daerah tertentu saja sehingga perlu diketahui dengan baik dimana atau kemana produk tersebut akan dipasarkan. Produk asuransi Rumah Tinggal tentu hanya cocok untuk dipasarkan di daerah-daerah pemukiman baik yang telah lama atau yang baru atau sedang dikembangkan. Produk ini tidak cocok untuk daerah sentra industry atau perdagangan. Pemilihan tempat juga akan menentukan jenis distribution chanel yang akan dipilih.

b. 3(tiga) hal penting yang sangat menentukan keberhasilan suatu program marketing disamping 4 P adalah:
• Penelitian pasar yang baik – pada umumnya keberhasilan atau kegagalan program marketing tergantung pada penelitian pasar. Kebutuhan pasar hanya dapat diketahui melalui identifikasi pasar yang dituju. Ketahui target pasar terlebih dahulu, baru dapat diketahui kebutuhan pasar tersebut.
• Kebijakan marketing yang berkesinambungan – ini adalah kemampuan untuk menghubungkan antara kebutuhan dan solusi terhadap produk dengan kebutuhan dan tuntutan pasar, yaitu untuk membangun suatu hubungan yang menguntungkan antara suatu daya saing yang unik dan berkesinambungan dengan kebutuhan pasar – yaitu memposisikan suatu produk di pasar terpilih.
• Segmentasi yang tepat – ini melibatkan identifikasi kelompok nasabah yang jelas dan ini tidak terlepas dari orang yang akan melaksanakan proyek marketing tersebut.

c. 3(tiga) segmentasi yang dipergunakan perusahaan asuransi umum berkaitan dengan asuransi personal lines:
• Segmentasi berdasarkan siklus kehidupan – orang-orang pada kelompok umur tertentu mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan kelompok lainnya.
• Segmentasi berdasarkan faktor psikografi – gaya hidup seseorang sangat menentukan kebutuhannya sehingga suatu produk yang cocok dengan gaya hidup perkotaan akan tidak cocok dengan kelompok petani.
• Segmentasi berdasarkan kelompok sosial – misalnya dokter, pedagang, eksekutif, pengacara, dll. Produk yang akan dipasarkan tentu harus cocok dengan kebutuhan kelompok sosial tertentu.

11. a. Jelaskan formula umum yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas sebuah portofolio asuransi dan hubungannya dengan kebijakan pricing perusahaan.
b. Jelaskan peran utama dari manajemen informasi dalam kaitan dengan keputusan underwriting dan pengukuran tingkat keberhasilan suatu portofolio asuransi.
Bobot penilaian : 

a. (Chapter 7, Bobot 55%)
b. (Chapter 7, Bobot 45%)


Jawaban yang disarankan :

a. Formula umum yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas sebuah portofolio asuransi dan hubungannya dengan kebijakan pricing perusahaan:
- Earned Premium + Related Investment Income
less
- Biaya klaim dan biaya penanganan klaim
- Biaya akuisisi
- Biaya adminsitarsi
- Premi reasuransi
- Pajak, levy, biaya keanggotaan asosiasi usaha terkait, dll.

Perusahaan dinyatakan profit apabila selisih yang diperoleh adalah ”plus” dengan tingkat returns yang baik, misalnya, jauh di atas return yang diperoleh dari investasi di pasar modal atau bank.

Penjelasan:
- Earned Premium + Related Investment Income – premium earned adalah revenue utama dari perusahaan asuransi. Perusahaan hanya akan untung apabila EP nya lebih besar dari semua biaya produksi dan biaya operasional perusahaan. Tingkat EP jelas sangat ditentukan oleh kebijakan pricing perusahaan. Perusahaan yang agresif dan ingin merebut pangsa pasar akan menerapkan pricing yang rendah sehingga dapat dihadapkan pada tingakat EP yang tidak cukup untuk membayar biaya produksi dan biaya operasioanl atau akan merugi.

- Biaya klaim dan biaya penanganan klaim – ini merupakan biaya produksi yang paling signifikan dalam usaha asuransi dan besarnya klaim tidak dapat dipastikan (bola liar). Untuk menjaga tingkat klaim yang sehat tentu dituntut sikap yang prudence dalam melakukan pemilihan risiko. Juga dituntut disiplin dalam pencadangan klaim sehingga jumlah klaim yang dibukukan tidak jauh berbeda dengan keadaan akhir pada waktu klaim diselesaikan.

- Biaya akuisisi – juga merupakan biaya produksi yang cukup signifikan namun jumlahnya lebih mudah dikendalikan dengan menyeimbangkan antara komisi yang harus dibayar dengan komisi yang diterima dari reasuransi.

- Biaya adminsitarsi – adalah biaya operasional dan tingkatnya bisa dikendalikan.

- Premi reasuransi – termasuk biaya produksi dan jumlahnya variable dengan produksi.

- Pajak – disini juga termasuk levy yang harus dipikul oleh perusahaan. Misalnya PPN yang harus dibayar perusahaan apabila menerima bisnis melalui broker dan jumlahnya cukup signifikan dibandingkan dengan margin bersih yang diterima perusahaan.

b. Peran utama dari manajemen informasi dalam kaitan dengan keputusan underwriting dan pengukuran tingkat keberhasilan suatu portofolio asuransi:
• Pengelolaan informasi merupakan kunci terhadap pengendalian dan pengembangan sebuah perusahaan asuransi.
• Perusahaan harus mengumpulkan dan mencatat setiap penawaran termasuk rincian dari setiap transaksi masing-masing polis yang diterbitkan.
• Manajemen informasi yang menggunakan komputer dapat dengan mudah memberikan akses bagi setiap pejabat yang berwenang untuk memperoleh dan mengolah informasi yang diperlukan sesuai kebutuhannya yang dapat digunakan sebagai dasar suatu keputusan underwriting.
• Dalam kaitan dengan pengukuran tingkat keberhasilan suatu portofolio, manajemen informasi dapat memberikan analisa tentang:
- Performance sebuah polis/tertanggung untuk keperluan perpanjangan (individual policy)
- Performance portofolio berdasarkan jenis produk, jenis source, dll.
- Performance agent atau cabang-cabang
- Performance dari masing-masing underwriter.

12. Walaupun tidak terdapat regulasi yang mengatur tentang penggunaan naskah polis, perusahaan asuransi umum di Indonesia pada umumnya mempergunakan naskah polis standar yang diterbitkan atau diakui oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut:
a. Jelaskan 3 (tiga) alasan pokok mengapa penggunaan polis standar tersebut lebih diminati perusahaan asuransi umum.
b. Sebutkan 8(delapan) ketentuan yang sekurang-kurangnya harus termuat dalam polis asuransi umum sebagaimana diatur dalam pasal 8 KMK No. 422/KMK.06/2003.
Bobot penilaian : a. (Chapter 2 & KMK No. 422, Bobot 50%)
b. (Chapter 2 & KMK No. 422, Bobot 50%)


Jawaban yang disarankan :

a. 3(tiga) alasan pokok mengapa penggunaan polis standar lebih diminati perusahaan asuransi umum:
• Polis standar telah teruji penggunaannya selama bertahun-tahun karena sudah banyak kasus klaim yang terjadi dan bahkan mungkin sudah ada berbagai kasus klaim yang disidangkan di pengadilan (court case).
• Naskah polis standar biasanya sudah sngat dipahami atau dimengerti oleh penanggung dan masyarakat tertanggung sehingga baik penanggung maupun tertanggung sudah mempunyai pemahaman yang tidak berbeda atas jaminan, pengecualian dan persyaratan yang terdapat dalam polis. Polis non standar yang dikeluarkan oleh penanggung tentu belum terlalu dipahami oleh pihat tertanggung sehingga lebih sulit untuk dipergunakan (harus dengan penjelasan yang khusus).
• Polis standar biasanya juga dilakukan perbaikan dari waktu ke waktu sesuai dengan pengalaman yang terjadi atau sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar. Informasi yang dipakai sebagai dasar pengembangan polis standar diperoleh dari pengalaman pasar yang luas yang mungkin tidak dimiliki oleh sebuah perusahaan asuransi tertentu.

b. 8(delapan) ketentuan yang sekurang-kurangnya harus termuat dalam polis asuransi umum sebagaimana diatur dalam pasal 8 KMK No. 422/KMK.06/2003 (8 dari berikut):
a. Saat berlakunya pertanggungan
b. Uraian manfaat yang diperjanjikan
c. Cara pembayaran premi
d. Tenggat waktu pembayaran premi (grace period)
e. Kurs yang digunkan untuk polis dalam valuta asing
f. Waktu yang diakui sebagai saat diterimanya pembayaran premi
g. Kebijakan premi apabila premi tidak dibatasi dalam jangka waktu yang disepakati
h. Incontestable period
i. Syarat dan tata cara pengajuan klaim termasuk dokumen pendukung yang diperlukan
j. Pemilihan tempat penyelesaian perkara
k. Bahasa yang dipergunakan dalam hal terjadi sengketa.

13. Salah satu komponen terpenting dalam harga asuransi adalah jumlah klaim atau kerugian yang dibayar, sehingga sangatlah penting dipahami berbagai metode cara mengetahui besarnya ancaman klaim atas suatu portofolio usaha. Sehubungan dengan hal tersebut, jelaskan :
a. Persyaratan utama yang harus dipenuhi suatu kelompok risiko agar hasil pengukuran kerugian lebih akurat.
b. Dalam kondisi bagaimana seorang underwriter dapat mempergunakan cara pengukuran klaim menggunakan metode:
i. direct measures
ii. indirect measures
iii. proxy measures
Bobot penilaian : a. (Chapter 3, Bobot 40%)
b. (Chapter 3, Bobot 60%)


Jawaban yang disarankan :

a. Persyaratan utama yang harus dipenuhi suatu kelompok risiko agar hasil pengukuran kerugian lebih akurat:
• Data klaim harus dibandingkan dengan exposure yang terkait dengan jaminan yang diberikan pada waktu klaim terjadi.
• Disamping itu, juga harus diperhitungkan faktor rating yang dipergunakan pada waktu ditetapkannya harga produk, yang dapat diilustrasikan sabagai berikut (contoh):
- Pada mulanya tertanggung mempertanggungkan bangunannya sebagai rumah tinggal tetapi pada pertengahan jangka waktu pertanggungan kegunaan dirubah menjadi toko dan disetujui oleh penanggung tanpa mengenakan premi tambahan. Kemudian terjadi klaim (pada waktu okupasi toko). Penanggung kemudian ingin memasukkan klaim ini dalam kelompok toko, tetapi harga yang dibayar tertanggung untuk pertanggungan tersebut adalah untuk rumah tinggal. Keadaan seperti ini dapat membuat pengukuran klaim rumah tinggal dan/atau toko akan menjadi tidak akurat.

b. Seorang underwriter dapat mempergunakan cara pengukuran klaim menggunakan metode:

i. Direct measures
Metode pengukuran klaim dilakukan atas dasar jumlah risiko atau polis yang diterbitkan untuk jenis risiko yang sama. Misalnya, klaim risiko toko terhadap jumlah polis/risiko toko secara keseluruhan. Contoh: perusahaan menerbitkan 2500 polis risiko toko dengan rata-rata harga pertanggungan sebesar Rp. 200 juta; jumlah klaim keseluuhan adalah sebesar Rp. 1 milyar atau Rp. 400 ribu per risiko. Artinya, dapat disimpulkan bahwa setiap dilakukan akseptasi sebuah toko, perusahaan akan mengeluarkan biaya klaim sebesar Rp. 400 ribu. Cara ini juga biasa dilakukan untuk jenis asuransi MV.

ii. Indirect measures
Metode ini dipergunakan untuk jenis risiko yang tidak dapat dilakukan pengukuran secara direct measures karena korelasinya tidak terlalu dominan. Misalnya klaim employers’ liability tidak dapat diukur secara langsung dengan jumlah karyawan karena besar kecilnya klaim bukan tergantung pada jumlah karyawan tetapi lebih pada besar kecilnya gaji yang diterima karyawan. Dalam hal ini dilakukan pengukuran secara tidak langsung (indirect) misalnya menggunakan wageroll sebagai acuan dasarnya.

iii. Proxy measures
Metode pengukuran klaim ini dipergunakan apabila tidak mungkin dilakukan pengukuran secara direct atau indirect/secondary karena alasan:
- Data yang diperlukan tidak ter-record dengan baik
- Jejak rekam data mungkin sudah terlalu lama/usang sehingga hanya sebagian yang dapat dipergunakan
- Data yang ada mungkin hanyalah terbatas pada data yang dilaporkan oleh perusahaan lain kepada pihak regulator.
Misalnya, perusahaan tidak mempunyai pengalaman dalam asuransi MV sebelumnya tetapi ingin mencoba untuk terjun ke bidang ini. Perusahaan tersebut dapat menggunakan data statistik nasional yang dipublikasikan oleh Regulator sebagai sumber informasi berkaitan dengan tingkat klaim jenis asuransi MV. Walaupun data tersebut tidak terlalu rinci, namun cukup sebagai data awal untuk membuat suatu kajian.

14. Kebutuhan untuk membuat perhitungan akumulasi dan tingkat retensi secara keilmuan berkaitan dengan risiko bencana alam adalah sangat penting. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan 5 (lima) langkah aktifitas yang umum dilakukan untuk memperhitungkan agregat akumulasi dan tingkat retensi tersebut.
(Chapter 6 : bobot masing-masing 20%)
Jawaban yang disarankan :

5 (lima) langkah aktifitas yang umum dilakukan untuk memperhitungkan agregat akumulasi risiko bencana alam:
• Membuat klasifikasi agregasi berdasarkan jenis polis, kelas bisnis, risiko atau peril. Agregasi ini bisa dibuat dalam bentuk suatu profil risiko menggunakan Sum Insured Band yang akan bermanfaat dalam menentukan batas retensi yang akan diambil atau bentuk proteksi reasuransi yang akan dipergunakan.
• Menghitung agregasi berdasarkan zona baik secara geografis, radius atau kelompok atau band tertentu, misalnya band Sum Insured.
• Melakukan simulasi peristiwa berdasarkan peristiwa hipotesis terhadap exposure yang telah diketahui untuk memperkirakan akibat dari risiko atau peril tertentu, misalnya banjir atau angin topan di suatu daerah tertentu. Misalnya, simulasi dampak kerugian yang akan terjadi atas semua polis yang diperluas dengan risiko banjir di daerah Jabodetabek apabila terjadi banjir dengan skala seperti yang terjadi bulan Februari 2007 yang lalu.
• Membuat ektrapolasi matematis berdasarkan pengalaman masa lalu yang dapat terjadi kembali, dengan melakukan penyesuaian terhadap dampak finansial untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Misalnya, perusahaan membuat ektrapolasi matematis terhadap bahaya gempa bumi di Jogya tahun lalu seandainya hal yang sama terjadi kembali beberapa tahun kemudian. Apabila diperkirakan akan terjadi 25 tahun kemudian, tentu perlu diperkirakan berapa besarnya exposure pada tahun tersebut.
• Memperhitungkan bahwa suatu peristiwa tunggal dapat menyebabkan terjadinya exposure clashes dengan jenis bisnis yang lainnya dan membuat tidak cukupnya alokasi untuk akibat yang dapat ditimbulkan oleh multi-exposure tersebut terhadap tingkat retensi yang telah ditetapkan. Misalnya, polis pertanggungan property dapat berakumulasi dengan asuransi kendaraan bermotor – apabila pada waktu terjadi kebakaran beberapa kendaraan yang ditutup perusahaan berada dalam bangunan yang sama (umpamnya, kebakaran di sebuah mall) maka akan terjadi akumulasi retensi neto dari risiko kebakaran dan MV.
• Memperhitungkan akibat dari suatu peristiwa tunggal dalam suatu perhitungan agregasi terpisah, misalnya bahaya gempa bumi terhadap portofolio kendaraan bermotor, property, marine dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar