RABU : 18 MARET 2009
Jam : 09.00 - 12.00
Ujian ini terdiri dari dua bagian (Bagian I dan Bagian II)
Jawab seluruhnya 8 (delapan) pertanyaan pada Bagian I (bobot 25%)
Jawab 4 (empat) pertanyaan pada Bagian II (bobot 75%)
Waktu yang tersedia 3 (tiga) jam
BAGIAN I
Jawab seluruhnya DELAPAN pertanyaan pada bagian ini.
Seluruh pertanyaan memiliki bobot yang sama (equal marks).
Dianjurkan menggunakan waktu max. 45 menit untuk mengerjakan Bagian I.
1. Uraikan 3 (tiga) manfaat yang diperoleh karyawan sebagai salah satu Stakeholder perusahaan apabila perusahaan menerapkan Manajemen Risiko dengan baik.
2. Uraikan perbedaan antara speculative risk dan operasional risk dalam kaitan dengan manajemen risiko.
3. Perusahaan mempunyai beberapa pilihan dalam mengendalikan risiko yang tidak dapat diterima oleh perusahaan asuransi. Uraikan 3 (tiga) cara mengendalikan risiko tersebut.
4. Uraikan hal penting berkaitan dengan risiko katastropik yang harus menjadi perhatian risk manager.
5. Sebutkan 4 (empat) contoh masalah utama yang menjadi dasar seorang risk manager dalam menyusun continuity plan.
6. Sebutkan 3 (tiga) sasaran pokok dari business recovery plan.
7. Sebutkan 7 (tujuh) hal yang perlu dipertimbangkan oleh risk manager dalam membuat fire modeling.
8. Uraikan 4 (empat) klasifikasi dampak kerugian yang dapat diakibatkan oleh suatu peristiwa.
BAGIAN II
Jawab EMPAT dari ENAM pertanyaan pada bagian ini. Apabila dijawab lebih dari 4 (empat) soal, maka yang akan dinilai hanyalah jawaban dengan urutan pengerjaan 1 (satu) sampai 4 (empat) tanpa memperhatikan nomor urut soal.
Seluruh pertanyaan memiliki bobot yang sama (equal marks)
9. Dalam kaitan dengan teknik identifikasi risiko, jelaskan :
a. 2 (dua) metode yang umum dipergunakan untuk melakukan identifikasi letak atau lokasi suatu risiko.
b. 3 (tiga) metode yang umum dipergunakan untuk mengetahui bentuk atau jenis suatu risiko.
10. Dalam kaitan dengan kebijakan risk financing, jelaskan :
a. masing-masing 3 (tiga) peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan bila menempuh kebijakan risk retention.
b. masing-masing 3 (tiga) peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan bila menempuh kebijakan self funding.
11. a. Jelaskan 3 (tiga) landasan berpijak risk manager dalam organisasi agar bermacam risiko dapat dilihat secara efektif.
b. Jelaskan 5 (lima) tahapan proses manajemen risiko dengan menggunakan chart.
12. Tantangan yang dihadapi risk manager dalam menerapkan risk avoidance dan risk reduction adalah bagaimana melakukan investasi secara bijak dan tepat. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan 3 (tiga) bentuk investasi yang dapat dilakukannya.
13. Setiap jenis perusahaan mempunyai killer risk tersendiri namun killer risk tertentu dapat mengancam semua jenis perusahaan. Uraikan 6 (enam) killer risk yang dapat mengancam semua jenis perusahaan.
14. Jelaskan 5 (lima) bentuk risiko baru yang timbul dari penggunaan e-commerce yang perlu menjadi perhatian risk manager.
SUGGESTED ANSWER
601 – MANAJEMEN RISIKO
MARET 2009
Penjelasan:
1. Jawaban yang disarankan dibawah ini adalah jawaban minimum yang harus diberikan oleh Peserta Ujian untuk memperoleh nilai penuh.
2. Jawaban yang disarankan hanya sebagai acuan standar pemeriksaan dan penilaian dan dibuat atas dasar buku referensi yang digunakan untuk mata ujian ini.
3. Penguji berhak untuk memberikan penilaian atas jawaban yang tidak sama dengan jawaban yang disarankan sejauh masih dalam konteks atau substansi yang dipertanyakan dalam soal.
Bobot nilai:
Bagian I : Total Nilai Bagian I / 8 x 25%
Bagian II : Total Nilai Bagian II / 4 x 75%
Buku referensi:
Course Book 601 : Risk Management
BAGIAN-1
1. Uraikan 3 (tiga) manfaat yang diperoleh karyawan sebagai salah satu Stakeholder perusahaan apabila perusahaan menerapkan Manajemen Risiko dengan baik. (Chapter 1 : Bobot 100%)
Jawaban yang disarankan :
a. Kebutuhan terhadap pekerjaan yang langsung untuk kehidupan pribadi maupun keluarga.
b. Tempat/lingkungan kerja.
c. Kebanggaan pribadi dan rasa percaya yang tinggi mereka atas keberhasilan dari perusahaan yang secara langsung mempengaruhi kwalitas.
2. Uraikan perbedaan antara Speculative Risk dan Operasional Risk dalam kaitan dengan manajemen Risiko.
(Chapter 2 : Bobot 100%)Jawaban yang disarankan :
- Speculative Risk adalah tindakan pimpinan perusahaan menempatkan dana perusahaan atas sumber daya lainnya dengan suatu risiko. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mendapatkan keuntungan didalam melakukan hal tersebut ia harus mempertimbangkan keuntungan apa yang dapat diperoleh dan membandingkannya dengan risiko yang dapat menggagalkan rencana tersebut.
- Risiko operasional adalah apabila terjadi suatu peristiwa yang tidak direncanakan dan juga tidak diinginkan dan menimbulkan kerusakan atau melukai manusia.
3. Perusahaan mempunyai beberapa pilihan dalam mengendalikan risiko yang tidak dapat diterima oleh perusahaan asuransi, uraikan 3 (tiga) cara mengendalikan risiko tersebut.(Chapter 1 : Bobot 100%)
Jawaban yang disarankan :
1. Reduce Risk - Physical control
- Non Physical Control
2. Retain the risk
3. Transfer risiko kepada Non Asuransi.
4. Contingency planning.
4. Uraikan hal penting berkaitan dengan risiko katastropik yang harus menjadi perhatian risk manager. (Chapter 3 : Bobot 100%)
Jawaban yang disarankan :
Setiap bagian atau unit dari organisasi yang berada pada lokasi yang rawan bencana alam katastropis bisa mengalami kerusakan kapan saja, tidak bisa dibandingkan dengan tahun-tahun yang kebetulan tidak terjadi bencana, oleh sebab itu proteksi yang memadai, continuity planning dalam risk financing harus tetap dilakukan setiap tahun walaupun pada tahun tersebut tidak terjadi peristiwa.
5. Sebutkan 4 (empat) contoh masalah utama yang menjadi dasar seorang risk manager dalam menyusun continuity plan. (Chapter 5 : Bobot 100%)
Jawaban yang disarankan :
- Kegagalan computer pusat dan infra struktur komunikasi.
- Kegagalan vertical dari computer setempat (cabang/unit tertentu) serta struktur komunikasi.
- Kerusakan terhadap bangunan dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk proses produksi dan pengiriman.
- Hilangnya informasi penting baik berupa kertas/hard copy maupun data base Computer.
- Karyawan-karyawan kunci baik perorangan tim atau tempat-tempat dimana terjadi konsentrasi karyawan yang merupakan satu risiko.
6. Sebutkan 3 (tiga) sasaran pokok dari business recovery plan. (Chapter 5 : Bobot 100%)
Jawaban yang disarankan :
• Membatasi kerusakan, termasuk pemulihan keamanan dan keselamatan secara cepat.
• Mengevaluasi sikap tanggap darurat dengan menggunakan sumber daya yang berwenang dan dapat dipercaya.
• Membuat suatu daftar prioritas proses pemulihan.
• Mengatasi tantangan-tantangan komunikasi dengan baik didalam maupun diluar organisasi.
• Melindungi nama perusahaan/image.
• Biarkan organisasi tetap pada pasar yang dia miliki.
7. Sebutkan 7 (tujuh) hal yang perlu dipertimbangkan oleh risk manager dalam membuat fire modeling. (Chapter 6 : Bobot 100%)Jawaban yang disarankan :
- Sumber api
- Penyaluran panas ke bangunan atau bahan-bahan yang berdekatan.
- Sifat bahan-bahan dalam bangunan disekitar kita terjadi kebakaran.
- Pergerakan asap
- Peralatan deteksi.
- Peralatan pencegahan kebakaran yang tersedia.
- Tingkah laku manusia disekitar area jalan keluar bangunan bila terjadi kebakaran.
- Toxicity.
- Limbah dari sisa kebakaran
8. Uraikan 4 (empat) klasifikasi dampak kerugian yang dapat diakibatkan oleh suatu peristiwa.
(Chapter 3 : Bobot 100%)Jawaban yang disarankan :
1. Neglible :
- dapat diatasi
- Kerugian kecil US.$. 10.000
- Revenue harga dampak lokal saja.
- Sedikit rumit dan membutuhkan waktu.
2. Marginal :
- Kerugian agak besar US.$. 100.000
- Revenue kurang : 10% local target
3 % of group target.
3. Critical :
- Denda oleh Regulator
- Kehilangan kepercayaan
- Nilai performance perusahaan menurun
o A 4 – 13
- Financial lain significant US.$. 1.000.000 revenue average 25%
4. Catastropic :
- Hilangnya izin perusahaan
- Hilang kepercayaan umum di perusahaan
- Hilang kepercayaan pemilik Saham
- Kurang keuangan diatas US.$. 100.000 hilang revenue 50%
- Kredit rating tertinggi
- Dicabutnya izin operasional.
BAGIAN II
9. Dalam kaitan dengan teknik identifikasi risiko, jelaskan :
a. 2 (dua) metode yang umum dipergunakan untuk melakukan identifikasi letak atau lokasi suatu risiko.
b. 3 (tiga) metode yang umum dipergunakan untuk mengetahui bentuk atau jenis suatu risiko.
Bobot penilaian :
a. (Chapter 2, Bobot 40%)
b. (Chapter 2, Bobot 60%)
Jawaban yang disarankan :
a. 2 (dua) methode yang umum dipergunakan untuk melakukan letak atau lokasi suatu risiko.
1. Menggunakan organization Chart, Chart ini berguna menggambarkan aktivitas dan struktur organisasi baik terkait dengan fungsi-fungsi dalam organisasi sendiri atau bahkan diperluas sampai hubungan dengan mitra/rekanan kerja, dari Chart ini dengan mudah dapat dilihat tempat-tempat dimana mungkin terdapat hal-hal yang memerlukan kebijakan tertentu untuk mengendalikan risiko.
2. Menggunakan Flow Chart, sama halnya dengan organization Chart tetapi lebih khusus menggambarkan alur proses produksi dimana terlihat semua komponen barang jadi mulai dari awal sampai delivery.
Dari Chart ini dapat terlihat tempat dimana bisa terjadi permasalahan.
b. 3 (tiga) methode yang umum dipergunakan dan untuk mengetahui bentuk atau jenis suatu risiko.(Bobot 60%)
1. Menggunakan check list atau questioner methode ini digunakan untuk memastikan atau mengetahui risiko apa saja yang ada dan bagaimana tingkat atau keadaannya apakah sudah di identifikasi dan dievaluasi?
2. Melakukan physical inspection. Ini adalah cara yang sangat sederhana untuk mengetahui bentuk suatu risiko yaitu manager risiko langsung turun ke lokasi dan melihat sendiri serta wawancara langsung dengan petugas yang bertanggung jawab atas unit yang terkait.
3. Melakukan brain storming, berbeda dengan check list dan physical inspection method ini akan melibatkan seluruh personel yang ada disuatu unit. Mereka ini adalah orang-orang yang terlibat langsung sehingga merupakan pihak yang sangat mengetahui seluk beluk ancaman risiko yang ada disekitarnya informasi yang diperoleh dari mereka akan sangat membantu manager, risiko untuk mengetahui bentuk atau jenis risiko yang ada.
10. Dalam kaitan dengan kebijakan risk financing, jelaskan :
a. 3 (tiga) apportunities dan threats yang dihadapi perusahaan bila menempuh kebijakan risk retention.
b. 3 (tiga) apportunities dan threats yang dihadapi perusahaan bila menempuh kebijakan self funding
Bobot penilaian :
a. (Chapter 8, Bobot 50%)
b. (Chapter 8, Bobot 50%)
Jawaban yang disarankan :
a. 3 (tiga) opportunities dan threats yang dihadapi perusahaan bila menempuh kebijakan risk retention :
Apportunities
- Modal tetap ditahan di perusahaan sehingga bisa digunakan bila diperlukan.
- Biaya tinggi untuk memindahkan risiko kecil kepada pihak lain dapat dihindarkan.
- Manager setempat yang mengetahui adanya ancaman risiko akan berusaha untuk mengendalikannya karena ia sadar akan akibat risiko tersebut terhadap hasil yang harus dicapai.
Threats
- Diperlukan keahlian khusus dalam penanganan klaim yang mana mungkin harus tersedia didalam organisasi atau dilakukan outsourcing (menambah biaya).
- terjadi salah dalam memperhitungkan MPL atau Freguency klaim.
- Kemungkinan fluktuasi dari tingkat kerugian akan dapat mempengaruhi hasil jangka pendek.
b. b. 3 (tiga) opportunities dan threats yang dihadapi perusahaan bila menempuh kebijakan self funding.
Apportunities
- Pertimbangan untuk melakukan self funding adalah perkembangan dari risk retention sehingga semua apportunities yang sama atau berlaku.
- Selangkah lebih maju dimana risiko menahan risiko yang lebih besar dan mungkin termasuk layer yang cukup besar untuk didanai sendiri tanpa merusak arus kas jangka pendek.
- Memungkinkan sebagian dari dana Self funding untuk di pergunakan untuk keperluan day to day.
Threats
- Sama halnya dengan threats terhadap risk retention.
- Akan muncul saling ketergantungn yang dapat mengakibatkan munculnya risiko baru.
- Kegagalan hasil jangka pendek karena adanya fluktuasi kerugian yang terjadi.
11. a. Jelaskan 3 (tiga) landasan berpijak risk manager dalam organisasi agar bermacam risiko dapat dilihat secara efektif.
b. Jelaskan 5 (lima) tahapan proses managemen risiko dengan menggunakan chart
Bobot penilaian :
a. (Chapter 1, Bobot 50%)
b. (Chapter 1, Bobot 50%)Jawaban yang disarankan :
a. 3 (tiga) landasan tersebut adalah : (Bobot 50%)
1. Merupakan telinga dari puncak pimpinan atas orang nomor satu dalam organisasi.
2. Kemampuan untuk mengkomunikasikan hal-hal berkaitan dengan risiko ke seluruh organisasi dan semua orang yang mempunyai sumber daya dan wewenang untuk membuat keputusan.
3. Kedudukan dalam organisasi yang tidak hanya mencerminkan pentingnya peranannya tetapi juga memastikan orang lain memahami betapa pentingnya peranan tersebut.
b. Langkah proses management risiko (Bobot 50%)
- Klarifikasi lingkup dan risiko
- Pahami ancaman apa saja yang ada.
- Pahami potensi dalam ancaman tersebut terhadap kerugian bagi perusahaan dan Stake holdernya.
- Pahami tingkat frequency yang mungkin terjadi.
- Putuskan tingkat risiko mana saja yang dapat ditahan dan identifikasi risiko-risiko yang tidak sanggup untuk ditahan sendiri.
- Termasuk tindakan yang harus dilakukan untuk risiko-risiko yang tidak dapat ditahan.
12. Tantangan yang dihadapi risk manager risiko dalam menerapkan risk avoidance dan risk reduction adalah bagaimana melakukan investasi secara bijak dan tepat. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan 3 (tiga) bentuk investasi yang dapat dilakukannya.
(Chapter 7 : bobot masing-masing 33.3%)
Jawaban yang disarankan:
3 (tiga) bentuk investasi yang dapat dilakukan manajer risiko dalam menerapkan risk avoidance dalam risk reduction adalah :
a. Pengeluaran langsung (direct apportunity) dimana setiap kerugian yang terjadi langsung di jurnal apa adanya. Hal ini tentu sangat beresiko karena frequensy dan besarnya kerugian dapat sangat bervariasi sehingga biaya yang dibutuhkan juga tidak terbatas.
b. Kerugian hilangnya kesempatan akibat terganggunya aktivitas, yaitu organisasi memikul semua kerugian akibat hilangnya atau terhambatnya usaha akibat peristiwa suatu risiko yang seharusnya dapat dihindari dengan menetapkan kebijakan alternative yang ditempuh untuk mencegah keadaan tersebut.
c. Penerapan pengendalian yaitu menetapkan suatu prosedur tertentu yang dibuat agar tidak terjadi suatu peristiwa risiko yang dapat mengakibatkan terhentinya pengiriman (delivery) dan hal ini akan lebih sulit, lebih lama atau lebih mahal untuk pengiriman produk.
13. Setiap jenis perusahaan mempunyai killer risk tersendiri namun killer risk tertentu dapat mengancam semua jenis perusahaan. Uraikan 6 (enam) killer risk yang dapat mengancam semua jenis perusahaan. (Chapter 3 : bobot masing-masing 16%)Jawaban yang disarankan :
1. Dicabutnya izin usaha oleh yang berwenang dan hal ini harus segera diselesaikan agar kegiatan usaha dapat berjualan kembali, apabila hal ini tidak bisa diselesaikan maka kegiatan usaha akan berhenti total.
2. Kredibilitas brand name dari produk yang dipasarkan/dihasilkan. Revenue perusahaan sangat tergantung pada brand name produk dan penjualan akan jatuh apabila brand name rusak.
3. Adanya ketergantungan sepenuhnya atas suatu fasilitas, misalnya komputer sangat membantu kegiatan usaha, tetapi kegagalan system ini dapat mengakibatkan terhentinya aktivitas usaha secara total.
4. Terjadinya penurunan SDM baik dari pendidikan keahlian atau perubahan moral dan budaya SDM adalah asset penting bagi organisasi dan apabila kemampuan SDM menurun maka perusahaan akan sangat terpengaruh.
5. Kesehatan keuangan. Modal adalah salah satu unsur penting dalam usaha, apabila perusahaan mengalami kesulitan keuangan maka roda usaha akan sangat terganggu.
6. Penguatan pesaing dan tingkah lakunya. Hal ini merupakan ancaman dari luar yang dapat mematikan usaha, pesaing mungkin membanting harga untuk merebut pasar.
7. Hilangnya kendali usaha atau keuangan organisasi ini menyangkut manajemen dari perusahaan manajemen yang tidak baik dapat menghancurkan perusahaan dengan cepat.
14. Jelaskan 5 (lima) bentuk risiko baru yang timbul dari penggunaan e-commerce yang perlu menjadi perhatian risk manager. (Chapter 7: bobot masing-masing 20%)
Jawaban yang disarankan :
1. Security :
Pelanggan perlu merasa yakin bahwa informasi pribadi mereka terjaga dengan baik, misalnya pelanggan e-banking atau credit card harus yakin bahwa tidak terjadi kesalahan dalam transaksi yang dapat merugikan mereka.
2. Global :
e-cormerce bisa terjadi antar lintas Negara dan ini bahkan merupakan suatu keuntungan tersendiri, tetapi bahayanya mungkin menyangkut masalah peraturan di Negara lain, perpajakan, perizinan, dan berbagai peraturan lainnya.
3. Hacking & Virus :
Jaringan yang terbuka selalu menghadapi ancaman hacking dan virus dan dapat sangat menggangu atau merusak aktivitas organisasi.
4. Legality :
Masih ada berbagai kendala dalam transaksi melalui internet yaitu berkaitan dengan aspek hukum, misalnya penggunaan tanda tangan elektronik apakah sudah syah menurut hukum? di US hal ini sudah sah menurut hukum tapi di banyak Negara hal ini belum ada peraturan yang jelas.
5. Scale of inpact :
Bagi sebagian usaha dengan e. business kekayaan intelektual merupakan asset satu-satunya. Apabila ini hilang maka perusahaan tidak punya apa-apa.
Apabila terjadi suatu kesalahan jutaan nasabah akan terkena dampaknya dan organisasi akan mengalami kerugian besar bahkan tanpa diketahui inisialnya virus “I love you” mengakibatkan kerugian sekitar US.$. 8,7 milyar pada tahun 2002.
6. Speed of evolution :
Perkembangan tehnologi IT bergerak sangat cepat penggunaan e-commerce sangat tergantung pada IT dan harus selalu berusaha untuk menjadi nomor satu. Organisasi mungkin menghadapi kenyataan kecepatan perkembangan ini dapat melebihi kemampuan manajemennya untuk memahami lingkungan yang baru dengan cukup cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar